Trademarkia is the largest search engine for U. Each month hundreds of trademarks around the world are filed by licensed attorneys in the Trademarkia Network Law firms!
Trademarkia makes the process easy and convenient, so start now! Trademarkia Network law firm - 1 U. Trademark Filing from to now. Describe how your business or product is being used. Click here. Trademarkia-Network law firms can help you incorporate a business around your trademark in less than 5 minutes. Status Update Alerts are email updates of the latest trademark status change. Please make sure you provide the correct email.
Call Us: Email Us. Account Logout. Get FREE email alerts. Start Trademark Process. Words that describe this mark financial services financing program plumbing electrical heating ventilation air conditioning roofing contractors customers.
Classification Information. Primary Class: Class Details: Class Insurance; financial affairs; monetary affairs; real estate affairs. General Information. Why is this contact information displayed? Perfect for these industries. Words that describe this mark. Trademark Document Retrieval.
How it works. What you get. Top Global Specialist - Credibility and Experience! All processes will be performed in a timely manner. Write a Review. Untuk membangun negara di saat "Orde Baru" yang masih compang-camping, lebih baik, peran untuk membuat komoditas vital diberikan kepada pengusaha yang pasti bisa.
Maksudnya bisa itu, punya akses ke luar negeri. Untuk dapat teknologi, modal, dan manajemen. Karena itulah, Salim Group lantas diberi "tugas" untuk bikin tepung terigu lewat Bogasari, bikin semen lewat Indocement, dan sebagainya.
Karena mengandung risiko, logikanya investasi harus "dilindungi" dengan monopoli. Tapi, kemudian yang model begini kan merambat ke mana-mana. Karena itu, waktu Orde Baru, Kwik menyebutnya sebagai bisnis untuk family and friends! Putra-putri dari Cendana terus ikut "join" bersama teman mereka minta diberi "tugas" dengan "perlindungan". Nah, model yang tadinya "baik" jadi "kebablasan" ketika orang berpikir bahwa KKN is the only way to grow!
Tapi, itu kan tidak hanya terjadi di Indonesia. Di Asia, yang kayak begitu terjadi di mana-mana dengan alasan berbeda. Karena itulah, ketika krisis Asia terjadi pada , orang lantas menuding para konglomerat yang ber-KKN secara "kebablasan" itulah penyebabnya. Nah, menarik kan melihat bagaimana performance para konglomerat itu setelah krisis Asia?
Salim Group setelah melakukan banyak hal, termasuk menyelesaikan utangnya, sekarang saya lihat sudah sehat kembali. Indofood sebagai perusahaan publik bisa bersaing dengan baik dengan brand lain, walaupun ada mi sedap dari Wings Group Surabaya.
BCA memang "hilang" dan masuk Djarum Group, tapi Bogasari menjadi sehat juga ketika bersaing secara fair dengan produsen lain, termasuk importer.
Selain itu, Salim sudah menjadi kelompok bisnis regional yang kuat dengan bisnisnya di Australia, Filipina, Tiongkok, dan lain-lain. Tapi, tidak demikian yang terjadi pada bisnis "putra-putri".
Walaupun masih relatif besar, mereka kurang bersinar. Di luar Indonesia, contoh bagus adalah Samsung. Sekarang jadi hebat dan "bersinar" ketika hanya fokus di beberapa bidang, terutama di bidang elektronik dari hulu sampai hilir. Brand Samsung bahkan sudah mengalahkan Sony yang dulu sangat perkasa itu!
Siam Cement dari Thailand juga survive setelah krisis Asia. Mereka lebih fokus pada beberapa bidang bisnis, walaupun tetap direstui Raja yang masih sangat powerfull. Beberapa konglomerat yang berafiliasi dengan pemerintah di Malaysia tetap survive asal lebih "fokus". Jadi, sebenarnya bukan masalah KKN atau tidak.
Ada yang dulu dapat KKN, setelah hilang keistimewaannya, bisa berjaya atau habis. Tapi, ada juga yang jelas-jelas dilindungi pemerintah sampai sekarang pun tambah hebat!
Kalau mau drastis, banyak orang swasta yang nggak dapat KKN juga ingin merambah ke mana-mana. Banyak yang berhasil, tapi lebih banyak yang gagal! Dari lebih dari seratus perusahaan jadi "hanya" dua belas. If we are not number one or number two, it is better to fix, close or sell! Jadi, kalau nggak jadi nomor satu atau dua di bidangnya, lebih baik perusahaannya "didandani", ditutup atau dijual! Mengapa punya anak perusahaan banyak, tapi jelek dan jadi beban!
Apa gagahnya punya kartu nama "Group" kalau perusahaannya kecil-kecil dan pada nggak sehat! Selain itu, Jack Welch mengingatkan, ketika itu, bahwa GE lebih baik fokus karena harus bersaing di Global.
GE harus menjadi perusahaan global, bukan perusahaan Amerika. Waktu itu belum ada Tiongkok yang perkasa kayak sekarang, baru ada Jepang, Taiwan, dan Korea. Tapi, Jack sudah "menutup" bisnis White Good-nya yang berjualan kulkas dan alat rumah tangga lain.
Jack berpendapat bahwa pasti GE akan kalah dari pemain Asia dalam bidang itu. Daripada "kalah" nanti, lebih baik "dijual" sekarang! Tapi, Jack lantas masuk di bisnis yang kira-kira Amerika bisa kompetitif. Karena itu, GE membeli bisnis "keuangan" dan TV.
0コメント